Senin, 11 Agustus 2008

AGRO PARENTING Program: Solusi Transformasi bagi Nasib Petani Indonesia.

Posting ini sebenarnya saya tujukan kpd teman2 Agro di aliteia_agro (Perhimpunan TANI), namun tidak ada salahnya saya postingkan juga di blog ini, pula buat rekan2 alietia_social action (ASA) dan seluruh rekans Aliteia umumnya, utk turut diketahui bersama. Ketika kita sdg menggumuli persoalan petani, pertanian, kerawanan angan dan wabah kematian akibat penyakit dan rawan gizi yg sdg mendera banyak daerah di bangsa ini (termasuk berita hari2 ini lk. 240 orang penduduk Papua mengalami kematian akibat wabah penyakit dan rawan gizi pangan).

Yang saya maksudkan adalah pentingnya program riil berupa Agro Parenting program agi kelompok2 petani pertanian dan hasil perikanan/hasil laut di berbagai daerah, yang merupakan bagian terbesar dari penduduk NKRI, mjd mayoritas penduduk di pedesaan dan wilayah pesisir Indonesia dan yang kondisinya relatif miskin dan termajinalkan sbg persoalan besar sosial masyarakat bangsa kita. Saya baru keliling berbagai daerah, dan saya perhatikan dlm keterlibatan dari dekat bahwa menjelang Pemilu dan Pilkada di daerah.. begitu banyak program-program training, penyuluhan yang diselenggarakan (mungkin juga dlm rangka kampanye Pemilu/pilkada ya..), baik oleh Pemerintah pusat, Pemda badan2 serta dinas2 pertanian, ormas2 Partai dll dengan mengundang kelp2 tani sbg peserta. Namun jika dibaca dari hasil monitoring dan evaluasi kepada para pimpinan kelompok dan peserta petani, ada satu kesimpulan bersama bahwa bentuk-bentuk training selama ini dirasa belum memberi manfaat maksimal. Apalagi belum/tidak membawa dampak yang signifikan bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteran keluarga dan komunitas petani. Jika tidak ada solusi terobosan yang berarti, mgkn keadaan akan terus saja seperti ini.

Yang diperlukan dewasa ini, menurut hemat saya adalah apa yang disebut program Agro Parenting. Program ini bukan sekadar menawarkan atau memprovide training dan empowering petani dari segi variasi materi pembinaan thd petani saja. Namun, sudah semestinya membuat program yang bersifat terpadu atau multifacet. Perlu ada muncul hadir lebih banyak "orangtua2 bijaksana dan visioner dari para petani" (wise and visionary agro parents) yang berperan melakukan misi dan tugas "Parenting" bagi para petani dan kelp tani kita di berbagai daerah, agar mereka mengalami penguatan dan dikuatkan dan memperoleh solusi2 terbaik. Baik untuk efektivitas dan produktivitas kegiatan produksinya sbg petani, maupun di di aspek2 lain spt: keterampilan adminsitrasi dan manajerial, berorganisasi dan entrepreneurial skills. Lalu akses kpd permodalan, keuangan dan tabungan. Kemudahan dalam pasokan penggunaan air melalui sistem yang adil. Dan tidak kalah pentingnya adalah aspek perolehan dan penguasaan teknologi berupa bibit (benih), pupuk (diharap jenis pupuk organik), teknologi pasca panen, pengolahan dan pengemasan. Memperoleh referensi yang semakin banyak dan bervariasi tentang model-model pertanian terbaik (benchmarking, best practices) serta profil2 petani berhasil yang bisa mereka tiru. Yang juga mjd prioritas adalah fasilitasi aspek pemasaran dan distribusi hasil para petani dari rantai produksi sampai konsumen akhir baik di kota maupun luar pulau dan ekspor. Sampai kepada perlunya dihadirkan sejumlah Agro Base Camp Center (ABCC) di berbagai noktah (chapter, perwakilan) daerah sbg tempat atau jendela (window) para petani, motivator petani, leaders petani dan siapa saja dari kalangan regional nasional dan global yang punya minat dan ketertarikan pada bidang pertanian vis a vis agrobisnis.

Kata kunci dalam program Agro Parenting ini adalah siapa yang terpanggil dan punya misi menjadi "orangtua2 bijaksana dan visioner bagi para petani" yang memiliki visi wawasan dan akses terpadu dan multifacet sehingga semua kegiatan, informasi dan sumberdaya yang tersedia, dapat diselaraskan berorientasi bagi petani yang sejahtera sebagai subyek pembangunan pertanian. Tentu harapan akan hadir dan munculnya "orangtua2 bijaksana dan visioner bagi para petani" ini bukanlah bersifat perseorangan atau individual. Tapi berupa kelompok/group atau komunitas orangtua2 yang bekerja bersama-sama dalam satu visi dan misi, sesuai dengan minat, kompetensi dan resources yang dipunyai.

Jika ini ada dan hadir (diharap lebih banyak) -- apalagi dari berbagai kalangan dan latar belakang dari komunitas-komunitas kristen indonesia anak bangsa ---, yang berkarya melalui program Agro Parenting dan digalakkan serentak di seluruh daerah di Indonesia, maka pasti hasil output, outcome dan dampaknya akan berbeda dengan apa yang telah selama ini telah berjalan serta dijalankan di tengah kehidupan petani dan pertanian di Indonesia. Peta pertanian, kehidupan petani, kesejahteraan petani akan berubah dan mengalami transformasi yg signifikan. Ancaman krisis pangan, kerawanan pangan yang semakin meluas di negeri ini akan dapat diatasi. Oleh dan melalui apa? Oleh kehadiran para "orangtua2 bijaksana dan visioner bagi para petani" dan melalui program Agro Parenting.

Salam TANI.